Banjarlor Fashion Week: Merajut Nasionalisme di atas Karpet Merah

  • Feb 13, 2023
  • Cecep Supriyadi
  • Kilas Balik

Banjarlor – “Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah membelenggu hasrat yang ada di hati. Adalah manusiawi, jika kemudian jiwa menjadi sepi. Walau hari tidak lantas menjadi sunyi, tapi banyak inspirasi sementara terhenti di hampir seluruh belahan bumi, termasuk di negeri ini”.

Pada hari Minggu, 21 Agustus 2022, keadaan tersebut sudah tidak tampak lagi. Pasca degradasi pandemi, pemerintah melonggarkan kebijakan dengan memperbolehkan sebagian besar acara publik. Pagi hari itu di Desa Banjarlor diadakan festival atau lebih tepatnya lomba berbusana (fashion) dalam rangkaian acara Peringatan HUT RI yang ke-77. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh pemuda-pemudi Karang Taruna “Tunas Mandiri” Desa Banjarlor, mahasiswi KKN Universitas Islam Negeri (UIN) Saizu Purwokerto, serta mahasiswa-mahasiswi KKN Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes yang bergabung dalam satu kepanitiaan dan bekerja-sama dengan pemerintah desa. Dana untuk kegiatan ini berasal dari swadaya masyarakat dan beberapa sponsor.

Baca juga: Fenomena Buruh Tani di Perdesaan

Setiap peserta melenggak-lenggok unjuk gaya dan keahlian masing-masing dalam menampilkan busananya. Momentum Peringatan HUT RI ke-77 telah menciptakan semangat tersendiri dalam diri peserta maupun penonton. Warna merah dan warna putih sebagai cermin nasionalisme mendominasi corak busana beberapa peserta, memberi kesan khusus bahwa nasionalisme pun dapat ditumbuhkan dari dan di atas karpet merah.

Kriteria penilaian lomba adalah busana dengan struktur serta bahan unik dan menarik, serta tentu saja ditampilkan oleh peserta “model” dengan performa terbaik pula. Lomba tersebut tidak mengenal pengelompokan umur. Anak-anak, remaja dan dewasa tampil tanpa perbedaan perlakuan dan teknik penilaian. Hanya saja, semua peserta adalah perempuan karena lomba tersebut dibatasi hanya untuk kaum hawa.

Penilaian lomba dilakukan oleh dewan juri yang independen. Menimbang netralitas, anggota dewan juri adalah mahasiswi-mahasiswi KKN dari Universitas Islam Negeri (UIN) Saizu Purwokerto. Hadiah yang diberikan berupa uang tunai yang dikemas secara unik pula. Para juara dan para peserta sangat senang, bahagia, dan bangga karena dapat ikut berpartisipasi dalam memperingati kemerdekaan bangsa dan negaranya. Dan “hadiah” yang sesungguhnya bagi kita semua adalah terjaganya rasa kebangsaan atau nasionalisme.

 

(csi)